• Persemaian
  • Persiapan Lahan
  • Pemupukan
  • Penanaman
  • Perawatan
  • Panen
semai

1. Benih direndam dalam air hangat 2-4 jam

2. Tata benih pada kertas merang yang sudah dibasahi dan dilipat

3. Biarkan 3-4 hari sampai muncul calon akar

4. Benih yang muncul calon akarnya disemaikan di media semai cocopeat dan pupuk kandang

bajak

Pengolahan Lahan

1. Genangi lahan semalam

2. Bajak tanah kedalaman 25-30 cm biarkan 5-7 hari

3. Buat bedengan tinggi 30-50 cm, lebar bedengan 100 cm dan lebar parit 50 cm. Tinggi bedengan disesuaikan dengan kondisi tanah dan musimnya.

Pemasangan Mulsa

1. Pasang mulsa hitam perak di saat panas matahari agar bisa menutup permukaan bedengan dengan tepat, rapi dan kencang

2. Biarkan mulsa tertutup 3-5 hari sebelum dibuat lubang, tujuannya adalah agar pupuk dasar yang diberikan tidak menguap

3. Pasang lanjaran disekitar lubang tanam sebagai penopang tanaman cabai pada umur 10-25 HST.

pupuk cabe

Pupuk Dasar

Diberikan pada saat pengolahan tanah atau pembuatan bedengan dengan menambahkan pupuk kandang dosis 21 ton/ha dan dolomit 0.5 kg/m2 atau dengan pemberian pupuk NPK 15:15:15 dosis 10 gr/tanaman.

Pemupukan Susulan

Diberikan sebelum berbunga pada umur 14 dan 28 HST dengan pupuk NPK (15:15:15) dosis 10 gr/tan dengan cara ditugalkan

Pemupukan Lanjutan

Diberikan setelah muncul cabang Y pada umur 42, 56 dan 70 HST dengan NPK (15:15:15) dan KNO3 dosis 15 gr/tanaman dengan cara dikocor 1 minggu sekali.

tanam

1. Buat lubang tanam dengan pelubang plastik pada mulsa dengan jarak tanam 60 x 50 cm.

2. Bibit cabai dipindah tanam apabila sudah muncul 3-5 daun sempurna atau berumur 21-25 hari setelah semai

3. Pemindahan tanam sebaiknya dilakukan pada sore hari. Sebelum tanam, bedengan harus dibasahi dan tanam tidak boleh terlalu dalam

perawatan

Penyulaman

Penyulaman dilakukan 10 hsri setelah tanam (dilakukan bila bibit yang ditanam menunjukkan pertumbuhan yang tidak normal). Sebaiknya penyulaman dilakukan pada sore hari.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma pada lubang tanam dan parit antara dua bedengan. Pemakaian cangkul untuk menyiang dianjurkan tidak terlalu dalam agar akar tidak rusak.

Pewiwilan / Pemangkasan

Dilakukan dibawah cabang Y umur 15-25 HST. Dianjurkan, buah pertama pada cabang Y perlu dipangkas, agar tanaman tumbuh membesar. ikat

Pengikatan

Dilakukan terhadap batang di bawah cabang Y pada 15-25 HST dan cabang diatas cabang Y pada umur 56 HST.

Pengendalian Hama Penyakit

Dilakukan dalam rangka pencegahan maupun pada saat terserang hama atau penyakit. Lakukan penyemprotan pestisida sesuai hama atau penyakit yang menyerang sesuai dosis anjuran pada label pestisida. Apabila terserang penyakit yang disebabkan virus, segera cabut dan dibuang agar tidak menular pada tanama sekitar.

fase

Ciri-ciri siap panen:

1. Umur Sekitar 80 HST

2. Buah memerah

Metode Panen: Buah cabe dipetik beserta tangkai

 

Benih Cabe Terkait : Serambi | Priyayi | Vega

NB: Panduan ini merupakan teknik budidaya secara umum. Pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi agroklimat setempat atau dapat berkonsultasi dengan tim lapangan PERTIWI / PPL setempat

BACA LAINNYA

Comments are closed.