IMG_2663 - CopyBENIHPERTIWI.CO.ID – Awal November 2014, berdasarkan infopangan.jakarta.go.id situs resmi pemerintah Jakarta yang menginformasikan harga komoditas harian di pasar Jakarta, tercatat harga cabe besar, keriting dan rawit berkisar diangka Rp. 40.000/kg. Namun diakhir bulan November, harga cabe melonjak dua kali lipat hingga mencapai Rp. 80.000/kg. Harga fantastis untuk komoditas pertanian dan harga impian yang selalu ditunggu-tunggu petani cabe.

Namun perlu diperhatikan bahwa bulan November dan Desember merupakan bulan awal musim penghujan. Artinya bagi petani yang akan memulai tanam cabe perlu memperhatikan beberapa hal penting terkait budidaya cabe dimusim penghujan.

1. Pengolahan Tanah :

Tanaman cabe merupakan tanaman yang membutuhkan banyak air namun tidak bisa tergenang air. Saat musim hujan, bedengan dibuat lebih tinggi untuk memastikan air tidak menggenangi tanaman cabe. Struktur tanah dibuat menjadi lebih gembur dengan menambahkan pupuk kandang. Struktur tanah gembur dapat membuat akar berkembang baik dan membuat tanaman lebih kokoh.
Selain itu, yang penting dalam pengolahan tanah adalah mengukur tingkat asam atau pH tanah. Jika tanah asam dibawah normal 6-7, perlu ditanambahkan kapur pada setiap bedeng.

2. Jarak Tanam :

Kenali karakter tanaman cabe yang akan ditanam, terutama ukuran dan bentuk kanopi daun. Karakter tersebut untuk mendukung penanamanan dengan jarak tanam rapat atau lebar. Namun untuk musim penghujan, jarak tanam lebih baik diperlebar. Hal ini dikarenakan cabe sangat rentan terhadap serangan jamur atau cendawan.
Dengan jarak tanam rapat akan menciptakan kondisi lembab, sirkulasi udara kurang. Kelembaban tinggi dapat menciptakan lingkungan ideal bagi jamur untuk hidup dan berkembang. Oleh sebab itu untuk meminimalisir serangan jamur pada cabe, jarak tanam perlu diperlebar. Jarak tanam lebih lebar membuat sirkulasi udara lebih baik dan mengurangi kelembaban.

3. Dosis Pupuk

Perkembangan vegetatif terutama perkembangan daun dipicu oleh unsur nitrogen (N). Penggunaan dosis N tinggi dapat membuat daun semakin rimbun, terlebih air hujan juga diyakini mengandung unsur N yang dapat menyuburkan tanaman. Jika pertumbuhan terlalu rimbun, akibatnya antar tanaman semakin rapat, sehingga dapat meningkatkan kelembaban. Selain itu, dengan N tinggi akan membuat tanaman menjadi sukulen dan rentan terhadap serangan hama.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit tanaman.

Tanaman cabe rentan terhadap hama dan penyakit. Saat musim hujan, penyakit yang paling ditakuti petani adalah penyakit antraknosa/patek. Penyakit ini dapat menyebabkan kegagalan panen hingga 90%. Penyakit ini berasal dari jamur Cercospora capsici.
Hama dan Penyakit penting dapat dibaca di http://benihpertiwi.co.id/hama-penyakit-penting-cabe/

BACA LAINNYA

4 Response Comments

  • AHMAD RUSDIYANTO10/12/2014 at 10:07 am

    Ass…Saya Ahmad Rusdiyanto berasal dari Provinsi Lampung :Pada tanaman cabe sering terjadi terkena penyakit : 1. kriting daun, 2. Busuk buah, kering atau basah/ tampol. Bagaimana cara mengatasi penyakit tersebut, atau cara pencegahannya dengan obat-obatan apa yang cocok untuk daerah lampung . mohon penjelasannya.

    Reply
    • admin10/12/2014 at 5:06 pm

      Wss. Terima kasih atas pertanyaannya Pak Ahmad. Penjelasan ttng HPT seperti pertanyaan pak Ahmad sudah pernah kami posting, silahkan dibaca di Hama Penyakit Penting pada Cabe. Smoga bisa membantu, tks 😀

      Reply
  • budi26/10/2016 at 9:34 pm

    Ass..mau nanya pak/bu..kalau nanam cabe dimusim hujan untuk pupuk dasar hanya pakai pupuk kompos…pupuk kimia hanya untuk susulan dikocor ..apakah mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai

    Reply
    • Admin27/10/2016 at 8:43 am

      Wss. Pertumbuhan cabai seharusnya tetap baik asalkan dosis dan waktu pemupukannya tepat untuk pertumbuhan tanaman pak. Tks.

      Reply

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter message.