BENIHPERTIWI.CO.ID – Kata palawija berasal dari bahasa sansekerta phalawidja  yang secara harfiah berarti tanaman kedua atau tanaman selain padi.

Hal ini merunut pada kebiasan umum petani di Indonesia terutama di Jawa yang menanam padi sebagai tanaman utama saat musim pertama (musim hujan).

Saat musim hujan petani akan serentak menanam padi. Kemudian setelah panen padi usai, biasanya lahan sawah atau ladang yang tidak mendapat pengairan teknis akan ditanami palawija yang tahan kering, seperti jagung, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Sedangkan untuk lahan yang mempunyai cukup pengairan bisa menanam sayuran seperti mentimun, gambas, paria, cabai, bunga kol dll.

Lantas kapan menanam Palawija agar pas harga tinggi? Dengan beragamnya jenis palawija, sangat wajar jika judul artikel diatas merupakan pertanyaan yang sering ditanyakan petani menjelang musim kedua. Setidaknya sesuai data yang terekam di statistik kata kunci pencarian. Banyak petani bertanya, kapan?

Tips menanam palawija agar mendekati harga tertinggi adalah :

1. Menanam jenis palawijaya yang berbeda dengan sebagian besar petani di wilayah setempat. Saat terjadi panen raya serentak, maka bisa dipastikan harga akan rendah. Karena pasokan berlimpah lebih banyak dibandingkan permintaan pasar. Oleh sebab itu hindari penanaman salah satu jenis tanaman secara besar-besaran karena latah mengikuti trend tetangga kanan kiri.

2. Membagi risiko harga rendah dengan menanam beberapa jenis palawija sekaligus, atau menanam secara bertahap. Sehingga jika salah satu jenis mendapat harga rendah, bisa jadi jenis lainnya mendapat harga tinggi.

BACA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter message.