IMG_2960 - Copy

BENIHPERTIWI.CO.ID – Seperti artikel sebelumnya tentang Pupuk Makro dan Mikro untuk Tanaman, kali ini kita akan membahas kegunaan dari setiap unsur pupuk tersebut.

A. Unsur Makro :

N (Nitrogen)
Nitrogen mempunyai tiga bentuk yaitu urea, nitrat dan amonium. Urea merupakan senyawa organik (NH2)2CO. Sebagai pupuk organik yang mengandung unsur C dalam rumus kimianya maka urea hanya dapat diuraikan oleh enzim urease pada mikroorgnisme untuk menghasilan amonium.

Nitrat (NO3-) merupakan bahan yang dapat menghasilkan sel berukuran kecil dengan dinding sel kuat. Sehingga dengan sel yang kompak dan padat, membuat tanaman lebih tahan terhadapat serangan penyakit. Adanya nitrat akan menyebabkan fase vegetatif cepat beralih ke generatif.

Amonium (NH4+) merupakan bahan bangunan dengan ion ringan yang cepat diserap akar. Sel yang terbentuk dari hasil sintesis amonium adalah sel berukuran besar, sehingga akan terlihat pada pertumbuhan tanaman yang pesat. Namun hal ini juga menyebabkan sel dinding tipis, cepat layu dan rentan serangan penyakit.

P (Fosfor) 

Berfungsi untuk mengikat energi cahaya matahari menjadi energi kimia dalam proses fotosinstesis asimilisi CO2. Unsur P juga sebagai bahan bangunan dalam membentuk dinding sel yang dapat meningkatkan ketahanan terhadap penyakit, meningkatkan ketegaran dan tidak cepat layu. Selain itu unsur P juga dapat mempercepat peralihan fase vegetatif ke generatif sehingga dapat memacu perbanyakan buah dan bunga.

Anion PO4- sulit masuk ke dalam akar karena bermuatan negatif, dengan menurunkan keasaman dapat meningkatkan jumlah H+ dan muatan listrik akar menjadi positif. Namun pada pH lebih rendah, unsur P akan diikat oleh unsur lain seperti Al didalam tanah. Akibatnya P tidak akan terserap tanaman. Oleh sebab itu pH diturunkan namun tidak lebih dari 5.5.

K (Kalium)
Unsur K bukan termasuk bahan bangunan seperti N dan P. Unsur K untuk mengatur proses fisiologis dalam tanaman, seperti mengaktifkan sistem enzim,  transportasi karbohidrat gula fotosintesis, meningkatkan pertumbuhan akar, meningkatkan ketahanan kekeringan, menjaga turgor, mengurangi kehilangan air dan layu, menghasilkan biji-bijian kaya pati dan meningkatkan kadar protein tanaman.

Kalium dibutuhkan dalam jumlah banyak terutama saat peralihan fase vegetatif ke generatif. Pupuk K (Potassium) dapat meningkatkan bobot panen dan mutu panen.

BACA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter message.