Penggunaan atap plastik

BENIHPERTIWI.CO.ID – Harga cabai saat musim hujan relatif lebih mahal dibandingkan musim kemarau. Hal ini dikarenakan serangan penyakit yang dipicu oleh kelembaban tinggi ketika turun hujan. Penyakit yang kerap muncul seperti antraknose, bercak daun, busuk batang ataupun layu.

Pengendalian pestisida untuk mengatasi penyakit pun seringkali gagal karena hujan kerap turun usai dilakukan penyemprotan. Akibatnya biaya produksi semakin membengkak dan tak heran harga cabai di pasaran pun membumbung tinggi.

Salah satu cara untuk mengatasi serangan penyakit akibat hujan tersebut yaitu dengan menggunakan atap plastik yang dapat menghalangi air hujan mengenai tanaman secara langsung. Namun demikian, penggunaan atap plastik juga mempunyai kelemahan dibandingkan budidaya tanpa atap plastik.

Apa saja untung ruginya? Berikut kelebihan dan kekurangan penggunaan atap plastik dalam budidaya cabai.

KELEBIHAN

1. Hemat fungisida atau bakterisida
2. Lebih aman dari serangan penyakit
3. Pengendalian pestisida tidak tercuci meskipun turun hujan deras
4. Lebih aman dari serangan lalat buah dan ulat grayak, karena kupu-kupu dewasa terhalang atap plastik.

KEKURANGAN

1. Peningkatan populasi hama, seperti thrips, tungau dan kutu kebul. Hal ini sebagai akibat adanya plastik yang menjadi penghalang air hujan masuk. Dengan demikian aplikasi insektisida perlu dilakukan, kecuali atap plastik dilengkapi dengan dinding kasa sebagai penghalang hama masuk.
2. Meski hujan, pengairan tetap perlu dilakukan. Baik dengan cara dilep atau menggunakan pengairan drip.
3. Ruas tanaman menjadi lebih panjang dan pemasakan buah lebih lambat karena intensitas cahaya berkurang.
4. Tambahan biaya dalam pemasangan atap plastik.

BACA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter message.