Hasil panen tomat Sinta (Foto: Muh. Hasbi M.)

BENIHPERTIWI.CO.ID – Petani mana yang tidak pusing jika harga panen anjlok dibawah biaya produksi. Seperti yang terjadi di Masalle, Kab. Enrekang, Sulawesi Selatan ini. Sebut saja Anwar, petani tomat yang sudah satu bulan tidak merawat tanaman tomatnya karena harga tomat sangat rendah, dipasaran hanya Rp. 500/kg.

Harga tersebut merugikan petani karena harga jual tidak sebanding dengan biaya produksi yang semakin tinggi, seperti pembelian fungisida, insektisida dan pupuk.

Alhasil, penyemprotan insekstisida atau fungisida untuk menangkal hama penyakit pun tidak dilakukan, bahkan pemupukan pun dilewatkannya. Dirinya pasrah dengan harga murah dan hanya berharap setidaknya modal awal bisa kembali.

Alih-alih hasil panen tidak maksimal karena perawatan tidak optimal, ternyata hasil panennya diluar dugaan, luar biasa. “Alhamdulillah, Tomatnya masih panen maksimal dan buahnya padat, bagus, tidak penyakitan dan tahan virus.” Ungkap Anwar.

Salah satu kunci sukses dari keberhasilan budidaya adalah dalam pemilihan benih unggul. Panen luar biasa dengan perawatan kurang optimal tersebut ternyata menggunakan benih tomat Sinta dari Benih Pertiwi.

Tomat yang baru saja dikenalkan kepada petani ini mampu menunjukkan keunggulannya dalam kondisi minim perawatan.  Dengan berat buah sekitar 70 – 80 gr, jumlah buah 18 – 24 per tanama tah heran Tomat Sinta mempunyai  potensi produktivitas 60 – 65 ton per hektar. Tomat Sinta sangat meyakinkan petani dengan hasil melimpah.

(Cr: Muh. Hasbi M.)

 

BACA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter message.