DSCF6422 - CopyBENIHPERTIWI.CO.ID – Saat berkunjung ke petani sayur seringkali para petani mengeluhkan tentang harga panen yang berbeda jauh antara harga pengecer dan harga pedagang yang biasa membeli hasil panennya.

Padahal petani yang mempunyai peran berat di onfarm malah mendapatkan keuntungan paling minim diantara rantai tata niaga.

Misalnya saja, hasil panen mentimun petani A dibeli oleh pedagang pengumpul B senilai Rp. 1.500/kg, kemudian pedagang B menjual kembali dengan ke pedagang pengecer C senilai Rp. 2500. Kemudian pedagang pengecer C menjual ke konsumen langsung senilai Rp. 4000/kg.

Berarti selisih harga antara pedagang B dan pedagang C senilai Rp. 1000 = (2500-1500), sedangkan selisih pedagang C dan konsumen senilai Rp. 1.500 = (4000-2500). Nilai Rp. 1000 merupakan keuntungan pedagang B, sedangakan Rp. 2500 merupakan keuntungan pedagang C.

Lantas berapakah keuntungan petani? Jika biaya produksi untuk satu kilogram mentimun minimal Rp. 1000. Berarti jika biaya produksi per kg Rp. 1000, keuntungan petani hanya Rp. 500/kg = (1500-1000).

Dengan kondisi harga yang sama, bisakah petani mendapat keuntungan lebih dibandingkan menjual ke pedagang? (bersambung)

BACA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter message.