pak-tiwi-1-tahan-genangan2

Mina Padi Pak Tiwi-1

BENIHPERTIWI.CO.ID – Anomali cuaca atau kondisi cuaca yang tidak wajar seperti La Nina, dimana musim hujan lebih panjang dari musim kemarau bisa membawa pengaruh positif dan negatif bagi pertanian di Indonesia.

La Nina yang sudah berlansung sejak pertengahan tahun 2016 ini diprediksi akan berlangsung hingga akhir tahun bahkan kemungkinan juga dapat berlangsung hingga awal 2017.

Pengaruh positifnya, lahan tadah hujan yang biasanya tidak bisa ditanam pada musim kemarau, saat La Nina sawah bisa ditanam padi atau ladang ditanam jagung kembali. Pengaruh negatifnya, kondisi dengan curah hujan tinggi dapat meningkatkan risiko banjir dan serangan penyakit tanaman. Karena hujan bisa merendam areal tanam dalam waktu lama.

Tanaman yang tidak tahan genangan bisa gagal panen atau tidak bisa berproduksi normal. Hujan yang disertai angin kencang bisa meningkatkan risiko tanaman rebah. Penyakit-penyakit spesialis kondisi lembab juga akan meningkat seiring curah hujan tinggi.

pak-tiwi-1-tahan-genangan

Padi Pak Tiwi-1 Tahan Genangan, Kokoh dan Perakaran dalam

Oleh sebab itu untuk menghadapi kondisi yang tidak biasa, petani perlu mempersiapkan benih-benih yang sesuai. Baik untuk ketahanan dalam menghadapi deraan curah hujan tinggi hingga ketahanan penyakit.

Seperti padi Pak Tiwi-1 dari Benih Pertiwi yang mempunyai keunggulan tanaman kokoh dan lebih tahan rebah. Pak Tiwi-1 mempunyai perakaran kuat dan dalam sehingga tahan genangan air seperti banjir setelah hujan lebat.

Ketahanan Pak Tiwi-1 pada kondisi terendam sudah dibuktikan dengan penggunaan Padi Pak Tiwi-1 untuk sistem budidaya mina padi, yaitu gabungan budidaya padi sekaligus budidaya ikan. Mina padi membuktikan Pak Tiwi-1 bisa tahan genangan air selama ikan ditebar hingga panen.

Untuk mengatasi serangan penyakit padi saat hujan lebat, seperti jamur atau bakteri, secara teknis padi Pak Tiwi-1 dapat ditanam lebih lebar dari jarak tanam pada musim kemarau. Jika musim kemarau dapat ditanam rapat dengan ukuran 26 x 26 cm², maka pada musim hujan jarak tanam padi Pak Tiwi-1 dapat diperlebar menjadi 30 x 30 cm².

Dengan perlakuan jarak tanam yang tepat dapat memperlancar sirkulasi udara dan meminimalisir kelembaban antar tanaman, karena kondisi lembab merupakan kondisi ideal serangan penyakit.

Selain itu, untuk menekan perkembangan serangan penyakit padi khususnya padi Pak Tiwi-1 juga dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan Urea. Tentu hal ini dapat menghemat penggunaan pupuk Urea, menguntungkan petani dan menjadi nilai lebih jika menggunakan benih padi Pak Tiwi-1.

BACA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter message.