bambang

Dr. Ir. Bambang Budhianto, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan

BENIHPERTIWI.CO.ID – Tulung Agung, 28/10/2014.  Dr. Ir. Bambang Budhianto sebagai Direktur Perbenihan Tanaman Pangan dalam sambutannya di Acara Labuh Masal dan Panen Raya Padi Pak Tiwi-1 di Tulung Agung  menyampaikan tentang pentingnya pangan untuk pembangunan nasional. Setidaknya ada empat pilar pembangunan yang perlu diperhatikan. Yaitu Pangan, Energi, Maritim dan Kependudukan.

Pemerintahan baru saat ini akan memfokuskan pada tiga komoditas pangan yaitu padi, jagung dan gula. Berbeda dengan fokus pembangunan pangan pada pemerintahan sebelumnya terdiri dari lima komoditas yaitu padi, jagung, gula, kedelai dan daging.

Pada tahun 2013, Indonesia dapat memproduksi 71,28 juta ton Gabah Kering Giling. Angka tersebut merupakan angka tertinggi jika dibandingkan 30 tahun lalu sebanyak 40 juta ton dan 10 tahun lalu sebanyak 54 juta ton. Namun demikian diakui oleh Dr. Ir. Bambang Budhianto, bahwa tahun 2014 menurut ramalan pusat statistik terdapat trend penurunan menjadi sebesar 69.8 juta ton. Dari nilai tersebut jika dikonversi menjadi beras setidaknya stok beras akan tersedia sebesar 45 juta ton. Jika dikalkulasi jumlah penduduk 250 juta jiwa dan kebutuhan beras 130 kg per kapita maka setidaknya kebutuhan nasional sebesar sekitar 34 juta ton. Hal ini berarti stok beras secara nasional masih cukup bahkan surplus.

Jika melihat kondisi alam seperti saat ini, dimana seharusnya pada oktober merupakan bulan tanam, pada kenyataannya hingga pertengahan Oktober hujan belum juga turun. Diperkirakan penanaman akan mundur pada Novemver dan Desember. Hal ini memberi peringatan bahwa tantangan pertanian kedepan bukan hanya terkait permasalahan sarana produksi atau masalah harga dan stok. Namun juga tantangan alam terutama perubahan iklim perlu diwaspadai bersama.

Salah satu solusi dari berbagai tantangan kedepan adalah peningkatan produktivitas melalui penggunaan benih bermutu. Jika tingkat produktivitas padi nasional 5 ton/ha, di Jawa sebagai daerah lumbung padi mempunyai produktivitas rata-rata 6 ton/ha, sedangkan potensi Pak Tiwi-1 mempunyai produktivitas mencapai 11 ton/ha tentunya Pak Tiwi-1 dapat menjadi benih alternatif dalam meningkatkan produktivitas padi. Potensi produktivitas mencapai 11 ton/ha ini dapat dikatakan setara dengan potensi padi hibrida.

Dalam pesan terakhir, Dr. Ir. Bambang Budhianto meminta kepada petani,Bupati Tulung Agung Bpk. Syahri Mulyo, SE didampingi Wakil Bupati, Sekda dan Kepala Dinas Pertanian Tulung Agung untuk mempertahankan luas sawah. Beliau meminta tidak ada alih fungsi sawah menjadi perumahan atau fungsi lainnya sehingga sawah dapat terus memproduksi padi untuk pangan nasional.

BACA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter message.