BENIHPERTIWI.CO.ID – Jumat, 4 Maret 2016, Benih Pertiwi yang berlokasi di Desa Sambirejo, Pare, Kediri, Jawa Timur mendapat kehormatan atas kunjungan Komisi IV DPR RI ke pabrik Benih Pertiwi dalam rangka meninjau pupuk dan benih bersubsidi di Jawa Timur. Rombongan diketuai oleh Dr. Ir. H.E. Herman Khaeron, MSi dengan 24 anggota DPR Komisi IV, Direksi BUMN, Pejabat Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten.

Setibanya di pabrik, rombongan disambut langsung Direktur Utama Benih Pertiwi, Junaidi Sungkono beserta jajaran Direksi. Rombongan menyaksikan secara langsung  proses produksi benih, dimulai dari farm riset, alat pengolahan, ruangan penyimpanan (cool storage), pengemasan, hingga proses penjaminan mutu benih.

“Kunjungan ini untuk mengetahui secara langsung bagaimana proses benih dibuat. Kita sedih jika terus mendengar benih impor dan kebutuhan pokoknya juga impor. Jika semuanya impor, berarti kita masih jauh dari swasembada. Jika kebutuhan pokok sudah swasembada, namun benihnya impor, apakah lantas bisa dikateogrikan sebagai swasembada? Tentu hal ini perlu menjadi pemikiran kita kedepan.” Jelas Herman Khaeroni dalam sambutan resminya.

DPR sangat mendukung kemandirian dan kedaulatan bangsa. Tambah Herman, “Benih sebagai sumber kehidupan, benih sebagai bagian proses awal sebelum melakukan produksi. Tentu perlu dipikirkan sumber yang berbasis kemandirian dan kedaulatan. Kunjungan ini sebagai pemebelajaran, pemicu semangat, spirit kita untuk bersama-sama memenuhi kebutuhan benih berkualitas, unggul dan bersertifikasi.”

Herman berharap Benih Pertiwi dapat meningkatkan semangat dan inovasi dengan penemuan-penemuan baru. DPR mengapresiasi bahwa kepentingan nasional tidak hanya menjadi tanggung jawab DPR, Menteri, BUMN tetapi seluruh eksponen bangsa untuk meramu bersama.

Selama kunjungan, para tamu tampak antusias dan tertarik dengan teknologi yang digunakan dalam proses produksi benih di pabrik Benih Pertiwi, salah satunya Drs. H. Sjahrani Mataja, MM, MBA tidak menyangka bahwa sebenarnya perusahaan nasional Indonesia sudah mampu memproduksi benih dengan riset dan pengembangan sendiri “Saya sangat bangga setelah melihat kondisi disini, ternyata kita tidak kalah dengan Bangkok, Thailand.” kata Sjahrani.

Aggota DPR lainnya, Henky Kurniadi setuju jika Benih Pertiwi disebut sebagai perusahaan nasionalis, terbukti terdapat lambang Garuda  di ruangan tersebut dan terlihat sudah lama terpasang. Menurutnya, lambang Garuda merupakan sebuah simbol negara yang jarang terlihat selama kunjungannya ke perusahaan-perusahaan lain. Uniknya, dari pemaparan Direktur Utama Benih Pertiwi, setiap tanggal 17 setiap bulan seluruh karyawan wajib mengikuti upacara bendera untuk menanamkan semangat nasionalisme.

Selaras dengan hal itu, harapan dari salah satu anggota DPR yang juga wakil ketua KTNA nasional, H. Oo Sutisna, SH memberikan harapannya, “Untuk perusahaan Benih Pertiwi, harapan kita harus lebih berkembang, tentu dengan risiko semakin banyak yang datang, banyak juga yang mencontoh. Itu risiko. Tapi sepanjang kita bisa menjaga kualitas, promosi dengan bagus, kerja sama dengan tokoh-tokoh tani yang bisa menjadi promosi secara tidak langsung. Sehingga diharapkan juga ada transfer teknologi dari perusahaan ke petani”.

IMG_9512 - CopyIMG_9477 - Copy IMG_9521 - CopyIMG_9559 - CopyIMG_9549 - Copy
IMG_9610 - Copy

BACA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter message.