Melon ivory3

Melon Ivory yang dibuahkan empat per tanaman

BENIHPERTIWI.CO.ID – Metode tanam telasah atau tanpa lanjaran mempunyai kelebihan dibandingkan menanam dengan menggunakan lanjaran. Salah satunya adalah hemat biaya karena tidak memerlukan lanjaran dan lebih aman dari terjangan angin yang bisa merobohkan tanaman, terutama di daerah-daerah dengan intensitas angin tinggi seperti di daerah tepi pantai.

Namun demikian metode telasah juga mempunyai kelemahan, seperti penyakit lebih cepat berkembang dan harga jual yang lebih rendah dibandingkan harga melon lanjaran.

Pada daerah penanaman di tepi pantai dengan angin yang kencang, seperti di daerah Trisik, Kulon Progo, Yogyakarta, menanam melon menggunakan metode telasah tetap menjadi pilihan terbaik agar tanaman tidak roboh diterjang angin.

Dengan kelemahan metode telasah, para petani di daerah Trisik dapat menutup kekurangan metode tersebut dengan menggunakan benih melon varietas Ivory. Jenis melon Ivory dari Benih Pertiwi mempunyai keunggulan berbuah hingga empat buah per tanaman, sehingga selisih harga dengan melon lanjaran dapat tertutupi dari produktivitas tinggi melon Ivory.

Melon ivory4

Sistem tanam tanpa lanjaran (telasah)

Selain itu dengan ketahanan melon Ivory dari serangan penyakit seperti kresek, melon Ivory dapat beradaptasi dengan baik dilingkungan setempat.

Pembentukan net yang cepat juga menjadi keunggulan melon Ivory dibandingkan melon lainnya. Net Melon Ivory sudah mulai terbentuk sejak umur 40 HST dan umur 45 HST net sudah terbentuk sempurna. Sehingga jika terjadi serangan penyakit atau kekurangan air, maka melon Ivory sudah terbentuk buah sempurna.

Dengan harga pasar yang berfluktuasi, melon Ivory juga dapat dikondisikan untuk mencapai harga paling pas. Karena melon Ivory dapat dipanen dalam rentan yang cukup lama, yaitu sejak umur 56 – 70 HST.

 

Melon ivory2

Marjuni di tengah lahan Melon Ivory siap panen

Menurut salah satu petani dari Trisik, Kulon Progo, Yogyakarta yang menanam melon Ivory sejak 2013, yaitu Marjuni, meskpin harga melon dengan sistem telasah lebih murah dibandingkan melon lanjaran, namun dengan produktivitas tinggi dari melon Ivory, bisa menutup selisih harga tersebut.

Baginya pengalaman selama tiga tahun menanam melon Ivory sudah membuktikan keunggulan melon Ivory dibandikan melon lainnya. “Melon Ivory berbuah hingga empat buah sudah biasa disini” tambahnya.

Dengan lahan setengah hektar, Marjuni biasa menanam melon Ivory sebanyak 17 pack dengan hasil rata-rata mencapai 25 ton.

Melon ivory1

Ngatemi di hamparan lahan melon Ivory miliknya.

Sama halnya dengan Marjuni, Ngatemi juga menanam melon Ivory dengan metode telasah seluas 1.3 hektar menggunakan 45 pack dengan hasil mencapai 65 ton atau senilai Rp. 160 juta.

“Saya senang sekali dengan melon Ivory, karena buahnya bisa 3-4 per tanaman, netnya tebal, buah dagingnya juga tebal, rasanya juga manis, bahkan para pedagang disini suka Melon Ivory” jelas Ngatemi.

Benih Pertiwi, Benihnya Petani Indonesia. Melon Ivory jozzzz….

 

Berita Terkait :
Menanam Melon Tanpa Lanjaran / Telasah
Jarak Tanam Melon dengan Sistem Telasah Ala Petani Kulon Progo

BACA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter message.