BENIHPERTIWI.CO.ID – Musim pancaroba merupakan musim peralihan antara musim hujan dan kemarau. Biasanya terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus. Pada musim ini matahari bersinar penuh seperti kemarau, namun terkadang masih terdapat hujan normal. Hal ini bisa dimanfaatkan sebagai bulan-bulan tanam ataupun panen. Namun demikian, saat Pancaroba mempunyai tantangan sendiri seperti pertumbuhan gulma dan hama penyakit yang lebih tinggi dibandingkan musim hujan atau kemarau.

Mentimun Mira Siap Panen

Kondisi ekstrem pancaroba dialami Agung, petani Ds Durian, Kec. Sungai Ambawang, Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat saat menanam mentimun MIRA dari Benih Pertiwi. Dari populasi 4500 tanaman, Agung menanam Mira di jenis tanah liat putih. Di minggu awal penanaman, lahan mentimun Mira terkena banjir hingga dua kali. Kemudian setelah itu cuaca kemarau panjang dan tidak ada hujan sama sekali.

Lahan Produksi Mentimun Mira

Dengan kondisi ekstrem tersebut, menurut Agung ternyata mentimun Mira mempunyai keunggulan daya adaptasi yang baik. Mentimun Mira sangat baik untuk dikembangkan karena produksi tinggi, warna buah hijau kuat, tidak pahit. Hasil panennya bisa dilihat dari jumlah produksi, baru panen 4 kali saja sudah menghasilkan 2.3 ton. Panen pertama saat umur 33 HST (Hari Setelah Tanam) dan dipanen 2 hari sekali. Total dari 19 kali petik, Agung menghasilkn 12 ton.

Selain itu menurut petugas lapang wilayah Kalimantan Barat, Dani Aritonang, mentimun Mira mudah dalam perawatan, karena saat pengikatan ke lanjaran, mentimun Mira mampu merambat naik lanjaran sendiri. Karakter ini sangat membantu petani dan bisa mengurangi jumlah tenaga untuk pengikatan mentimun tersebut.

BACA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter message.